@daihatsublog – Kecolongan di segmen low cost green car (LCGC) versi 7 penumpang, Toyota dan Daihatsu rupanya cukup geram. Mereka pun akhirnya mengenalkan kendaraan berharga terjangkau dan hemat bahan bakar. Mobil tersebut adalah produk kembar yang keempat yakni Calya-Sigra.
Dengan dalih mendukung pemerintah dalam mengembangkan industri otomotif nasional, kedua produk ini pun diplot untuk menggenjot penjualan mobil secara nasional.
“Pasar mobil dalam 10 tahun terakhir selalu tumbuh 11,4 persen tiap tahunnya. Sejak 2005 sampai 2015, produksi kendaraan meningkat hingga dua kali lipat menjadi satu juta unit,” papar Presiden Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sudirman MR hari ini di Daihatsu Assembly Plant, Karawang, hari ini (2/8/2017).
Jika produk kolaborasi dua brandJepang sebelumnya di segmen LCGC Agya-Ayla berjenis city car, dengan kapasitas lima penumpang, maka Calya-Sigra berjenis low multi purpose vehicle (MPV) berkapasitas lebih banyak.
“Daihatsu yang tergabung dalam Toyota Group dikhususkan untuk memproduksi mobil-mobil dimensi kompak. Tidak hanya dengan brand Daihatsu, tapi juga brand Toyota. Apalagi produk kami telah diekspor ke-52 negara,” lanjut Sudirman.
Calya dilengkapi dengan mesin 3NR 1.200 cc Dual VVT-i, dengan perkiraan harga jual Rp129,65 sampai Rp150 juta. Sedangkan Sigra ada tambahan mesin 1.000 cc 1KR-VE VVT-i dengan rentang estimasi harga Rp106-149 juta. Keduanya on the road Jakarta.
Dengan kelahiran si kembar Calya-Sigra ini, maka Datsun dengan Go + Panca, takkan asik melenggang sendirian. Dengan kelebihan penempatan fitur dual SRS airbag, immobilizer, 3 point seatbelt, seatbelt reminder, rem ABS dan banyak lagi, menjadi keuntungan bagi si ‘bayi kembar’ APM besar nasional tersebut.
daihatsublog 